Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kapal Selam: Mekanisme Menyelam dan Mengapung

Kapal selam adalah kendaraan unik yang mampu mengapung dan menyelam dalam air sesuai kebutuhan. Sejarah pembuatan kapal selam dimulai untuk keperluan militer, dan perancangan awalnya sangat sederhana.

Sumber Gambar : SindoNews

Mekanisme Menyelam dan Mengapung pada Kapal Selam:

Kapal selam bisa menyelam dan mengapung karena penggunaan Hukum Archimedes, yang pertama kali dijelaskan oleh ilmuwan Yunani kuno Archimedes pada sekitar tahun 250 SM. Hukum Archimedes menyatakan bahwa jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, benda tersebut akan mengalami gaya angkat yang sama besarnya dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Kapal selam bisa mengatur keadaan apungnya dengan menggunakan tangki pemberat dan tangki penyeimbang yang bisa diisi dengan air atau udara. Ketika kapal selam berada di permukaan, tangki pemberat diisi dengan udara sehingga kapal memiliki massa jenis yang lebih rendah dibandingkan air sekitarnya, sehingga kapal selam mengapung. Namun, ketika kapal selam ingin menyelam, tangki pemberat diisi dengan air dan udara dikeluarkan hingga massa jenis kapal selam lebih besar dari massa jenis air sekitarnya. Hal ini menyebabkan kapal selam mulai tenggelam ke kedalaman laut. Untuk mengapung kembali, kapal selam membuang air dari tangki pemberat dan memasukkan udara bertekanan tinggi dari kompresor. Ini membuat massa jenis keseluruhan kapal selam lebih rendah daripada massa jenis air sekitarnya, sehingga kapal selam kembali mengapung ke permukaan. Kapal selam memiliki kemampuan untuk mengendalikan proses ini, yang memungkinkannya untuk bergerak di bawah air dengan kebebasan dan fleksibilitas yang besar.

Post a Comment for "Kapal Selam: Mekanisme Menyelam dan Mengapung"